Satu Fitur Populer di HyperOS Dihapus oleh Xiaomi

Dalam pembaruan perangkat lunak terbaru untuk HyperOS, Xiaomi telah mengambil keputusan yang cukup mengejutkan dengan menghapus salah satu fitur yang cukup populer di antara pengguna.

Fitur yang dimaksud yaitu opsi pemutaran suara latar saat layar telepon seluler dimatikan. Penghapusan ini telah menimbulkan berbagai tanggapan dari para pengguna setia perangkat Xiaomi.

Fitur yang dihapus ini dikenal dengan nama “Putar Suara Video dengan Layar Mati” dan telah menjadi fitur yang sangat diandalkan bagi banyak pengguna Xiaomi.

Sebelumnya, fitur ini tersedia di aplikasi YouTube, memungkinkan pengguna untuk terus mendengarkan konten audio dari video yang sedang diputar meskipun layar ponsel mereka dimatikan.

Hal ini sangat membantu bagi mereka yang ingin mendengarkan musik atau audio dari video tanpa harus menyalakan layar telepon mereka secara terus-menerus.

Keputusan Xiaomi untuk menghapus fitur ini tidaklah terjadi secara tiba-tiba. Menurut pernyataan resmi dari perusahaan, penghapusan fitur ini dilakukan karena alasan kepatuhan.

Xiaomi harus mematuhi kebijakan yang diberlakukan oleh Google terkait penggunaan fitur-fitur tertentu dalam aplikasi mereka. Meskipun fitur ini sangat populer di kalangan pengguna, namun kepatuhan terhadap aturan dan kebijakan yang berlaku menjadi prioritas bagi perusahaan.

Proses penghapusan fitur ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari pembaruan perangkat lunak HyperOS, lalu ke MIUI 14, MIUI 13, dan MIUI 12.

Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada sistem operasi mereka. Meskipun begitu, banyak pengguna yang merasa kecewa dengan keputusan Xiaomi ini.

Baca Juga:  Xiaomi SU7 Tampil di Beijing Auto Show 2024

Banyak pengguna yang mengandalkan fitur “Putar Suara Video dengan Layar Mati” ini untuk berbagai keperluan, seperti mendengarkan podcast, lagu, atau bahkan menyimak konten-konten edukatif dalam bentuk audio.

Dengan penghapusan fitur ini, pengguna merasa kehilangan salah satu fitur yang sangat berguna dalam pengalaman penggunaan sehari-hari mereka.

Terkait dengan keputusan ini, beberapa pengguna menyampaikan ketidakpuasan mereka melalui media sosial dan forum-forum diskusi online.

Mereka menyayangkan keputusan Xiaomi untuk menghapus fitur yang dinilai sebagai salah satu fitur yang membedakan Xiaomi dari merek lainnya.

Beberapa pengguna bahkan menyuarakan harapan agar Xiaomi dapat mencari solusi alternatif atau menegosiasikan kembali dengan Google untuk mempertahankan fitur ini.

Di sisi lain, ada juga yang memahami alasan di balik penghapusan fitur ini dan mendukung langkah Xiaomi untuk mematuhi kebijakan yang berlaku.

Mereka berpendapat bahwa kepatuhan terhadap aturan adalah hal yang penting bagi kelangsungan bisnis perusahaan, dan sebagai pengguna, mereka siap untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Meskipun demikian, keputusan Xiaomi ini tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna. Banyak yang menyayangkan hilangnya fitur yang telah menjadi bagian dari pengalaman menggunakan perangkat Xiaomi mereka selama ini.

Seiring waktu, akan menjadi menarik untuk melihat bagaimana Xiaomi merespons tanggapan pengguna terhadap penghapusan fitur ini, serta apakah akan ada solusi alternatif yang ditawarkan dalam pembaruan perangkat lunak mendatang.

Baca Juga:  Xiaomi Luncurkan Redmi A3 untuk Pasar Entry-level, Cuma Rp 1,2 Jutaan

Tinggalkan komentar